Selasa, 15 Oktober 2013

Keluarga Unik di Dunia

Keluarga adalah  sekelompok orang yang berperan penting untuk kita, tanpa keluarga kita tidak dapat meraih kebahagiaan karena sebahagianya seseorang adalah seseorang yang dapat berkumpul dengan keluarganya. Namun apa jadinya apa keluarga kita memiliki perilaku yang unik dan ane? berikut keluarga Unik di Dunia versi Jaman Unik.

1. Keluarga Berjalan Merangkak, Turki 
Mereka berjalan merangkak, menggunakan kedua telapak tangan dan kedua telapak kakinya dengan wajah mendongak menghadap ke depan. Mereka tak dapat berdiri tegak dengan dua kaki. Saat dipaksa, mereka akan berdiri dengan posisi lutut menekuk dan kepala mendongak. Dua wanita dan satu laki-laki dari lima bersaudara itu sama sekali tak bisa berjalan dengan dua kaki. Sementara dua lainnya masih bisa berjalan dengan dua kaki meski terhuyung.
Mereka menjadi perhatian dunia setelah jaringan televisi BBC menayangkan film dokumenter bertajuk 'The Family That Walks On All Fours', lima tahun silam. Film ini memperlihatkan cara mereka bertahan dalam kelompok masyarakat modern. Saat film dokumenter tayang, lima saudara kandung itu berusia 18 - 34 tahun. Mereka merupakan keturunan Kurdi, suku pedalaman di Turki.
Aneh? Memang. Tapi, keberadaan keluarga ini memberi kontribusi terhadap penelitian mengenai evolusi manusia dari berjalan merangkak hingga berjalan dengan tegak. Para ilmuan percaya bahwa kondisi mereka dapat memberikan penjelasan berbeda dan lebih detail dari teori-teori sebelumnya, terkait evolusi manusia.
Hasil penelitian menunjukkan, adanya kelainan genetik yang membuat mereka berjalan merangkak.
Profesor yang telah mengunjungi keluarga ini dua kali mengatakan bahwa lima bersaudara itu memiliki keterbelakangan mental. Orangtua mereka diyakini memberikan kombinasi gen unik yang mengakibatkan keterbatasan itu.
Beberapa peneliti berpendapat, kesalahan genetik memicu perkembangan mereka bak manusia purba atau 'keterbelakangan evolusi'. Sedangkan peneliti lainnya percaya hal tersebut akibat kerusakan otak yang memungkinkan proses berjalan tidak bekerja.

2.    Keluarga Albino, India
Anak-anak Pullan, yaitu Shankar (24), Ramkishan (19), dan Vijay (25) di baris belakang, bersama dengan putrinya Deepa (21) di kiri dan Pooja (18) di kanan yang semua mewarisi kondisi albino dari ayah mereka Rosetauri serta sang ibu, Mani (tengah).
Pasangan asal India akan dinobatkan menjadi keluarga albino terbesar di dunia, karena keluarga Pullan, yang dipimpin oleh Rosetauri (50), dan istrinya Mani (45) serta delapan anggota keluarga mereka lainnya, semua memiliki kulit pucat dan rambut putih albino.
Bahkan, Renu menikah dengan seorang pria yang juga albino, Rosheh (27), dan putra pasangan ini yaitu Dharamraj (2), juga mewarisi kondisi dari orang tuanya.
Keluarga itu tinggal di sebuah flat dengan satu kamar tidur di Delhi, India, dan mengatakan bahwa banyak orang yang merasa sulit untuk percaya bahwa mereka lahir dan dibesarkan di negara tersebut.
Yang mereka tahu bahwa dengan kondisi ini mereka tidak mempunyai penglihatan yang baik, dan tidak bisa duduk terlalu lama di bawah matahari, namun keluarga ini tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik.
Kondisi Albino mempengaruhi sekitar satu dari 17.000 orang. Kondisi ini membuat tubuh mereka tidak menghasilkan pigmen melanin yang cukup untuk memberi warna pada rambut, kulit dan mata serta melindungi tubuh mereka dari sinar matahari.
Diketahui, setelah menikah pada tahun 1983, Rosetauri dan Mani pindah dari India selatan ke Delhi.
Pasangan tersebut mengatakan mereka telah menjalani kehidupan yang berat, dan sering diperlakukan sebagai orang asing, tapi ibu Mani mengatakan bahwa ia melihat kondisi ini sebagai hadiah dari Tuhan.
Juru bicara Guinness World Records mengatakan mereka akan menghubungi keluarga Pullan untuk memverifikasi data untuk menjadikan mereka sebagai keluarga albino terbesar dunia.
 
3. Keluarga dengan Anggota Terbanyak, India
Seorang pria India dari Mizoram, di bagian timur laut negara itu, memiliki keluarga terbesar di dunia dengan jumlah 181 jiwa yang meliputi 39 istri, 94 anak-anak dan 14 anak menantu dan 33 cucu. Ziona Chana 67 tahun dan keluarganya tinggal di rumah dengan 100 kamar , rumah berlantai empat di tengah-tengah perbukitan Baktwang di desa Mizoram.
Keluarga ini menrapkan disiplin mirip militer, dengan istri tertua Zathiangi pengorganisasian mitra rekan-rekan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga seperti membersihkan, mencuci dan menyiapkan makanan. Satu makan malam bisa melihat mereka memotong 30 ayam, 132 kulit dari kentang dan menanak sampai 220 £ beras.
Ziona menjaga istri muda di dekat kamar tidurnya dengan anggota keluarga yang lebih tua tidur lebih jauh. Istri-istrinya mengunjungi kamar tidurnya secara bergiliran.
Ziona bertemu istrinya tertua, yang tiga tahun lebih tua daripada dirinya, ketika ia berusia 17 tahun.
Ziona adalah kepala sebuah sekte kristen agama setempat yang disebut "Chana," yang memungkinkan poligami. Dibentuk pada Juni 1942, bagian dari keyakinan sekte adalah bahwa mereka akan segera memerintah dunia dengan Kristus.
4. Keluarga Berkeliling Dunia dengan Mobil Tua
Keluarga yang satu ini, touring adalah hidup mereka. 11 tahun mereka touring keliling dunia nonstop. Mereka adalah pasangan Herman dan Candelaria Zapp yang telah melakukan touring panjang selama 11 tahun terakhir. Mobil tua yang sudah berumur 83 tahun bagai rumah berjalan. Pasangan ini sudah menempuh perjalanan keliling dunia mencakup empat benua sejauh 231.700 km tanpa henti. Bahkan 4 anak mereka pun lahir dalam perjalanan panjang keliling dunia.
Mobil yang digunakan pun cukup unik yakni sebuah mobil berumur 83 tahun Graham-Paige lansiran 1928, bukan mobil baru yang modern. Namun mobil ini menjadi tempat tinggal pasangan ini bersama empat anaknya Pampa yang berumur delapan tahun, Tehue lima tahun, Paloma tiga tahun dan bayi Wallaby berusia satu tahun.
Meski sudah punya anak, alih-alih kembali ke kampung halaman untuk membeli rumah, pasangan ini memutuskan untuk tetap mengemudi dan menunjukkan keluarga mereka pemandangan dunia.
Nah karena sejak masih berdua hingga punya empat anak pasangan ini sudha melakukan perjalanan panjang, keempat anaknya pun memiliki kebangsaaan yang berbeda-beda. Pampa lahir di North, Carolina kebangsaan Amerika Serikat, sementara Tehue berkebangsaan Argentina. Adapun Paloma menjadi warga negara Kanada, sementara Wallaby merupakan warga negara Australia.
Setiap malam keluarga ini tidur dalam tenda yang dipasang di sebelah mobil mereka walau sering pula mereka bertemu warga lokal yang kemudian memberi tumpangan.
5. Keluarga Berkulit Biru, Kentucky
Beberapa kepercayaan tua dan folklor, kulit biru biasanya merujuk pada sosok dewa. Misalnya, Dewa Khrisna dalam kepercayaan Hindu. Atau, Dewa Mesir, Amon pun juga digambarkan berkulit biru.
Entah bagaimana, ternyata manusia berkulit biru benar-benar nyata, seperti kisah berikut ini.
Di tahun 1820, seorang yatim piatu asal Perancis bernama Martin Fugate mendapat tanah hibah di sebelah timur Kentucky, yang dikenal dengan nama Troublesome Creek.
Kemudian Martin menikahi wanita asal Amerika, Elizabeth Smith, yang berambut merah dan berkulit sangat putih, seputih salju.  Keluarga Fugate memiliki 7 anak, dan 4 diantaranya berkulit biru.
Komunitas ini hidup terpencil di daerah yang belum memiliki infrastruktur.
Anak-anak Martin yang berkulit biru akhirnya menikah dengan saudara dari Ibu mereka. Zachariah, seorang anak berkulit biru, menikah dengan saudara kandung sang Ibu, dan menghasilkan kombinasi gen yang 100 tahun kemudian menjadi penyebab kelahiran Benjy Stacy dengan warna kulit biru-keunguan.
Saat dokter keluarga terheran-heran melihat kondisi Benjy, mereka dijelaskan mengenai kisah nenek buyut Benjy, yaitu Luna Fugate. Keluarga mengatakan, Luna adalah perempuan yang “sangat biru”, “perempuan terbiru yang pernah ada”.
Mengapa Berkulit Biru?
Kelainan ini disebut methaemoglobinaemia – atau singkatnya: met-H, kondisi yang mengurangi kemampuan membawa oksigen dalam darah. Akibatnya, darah menjadi lebih gelap dari warna yang normal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar